Etape perdana ke-21 Srikandi diawali
dari Jepara, rombongan di lepas oleh bupati Jepara dan komunitas
bersepeda Jepara, beberapa dari mereka mencegat di jalan, bahkan ikut
mengawal para Srikandi hingga Solo. Di jalan beberapa Srikandi
diwanti-wanti bahwa di Kedung Ombo tanjakan rolling sudah
menanti.Kawalan ternyata juga kami dapatkan di Demak bersama Oglek,
komunitas penggemar sepeda lawas asal Demak. Seru melihat penampilan 21
Srikandi dengan rack & pannier dari Boggie yang memang mumpuni
sedangkan mereka full dengan kostum dan aksesoris lawas.
Menuju Demak, ke-21 Srikandi di semangati oleh anak-anak sekolah yang menyambut di pinggir jalan. Ke-21 Srikandi tambah bersemangat dan terpacu untuk menempuh perjalanan ini. Kondisi touring yang sebenar-benarnya baru dirasakan mereka saat melewati jalanan rusak, cuaca panas, dan hantaman angin di tengah sawah.
Seperti Pelatih Marta Murfeni katakan bahwa etape pertama adalah etape yang paling berat, karena ada perasaan campur aduk antara demam panggung dengan antusiasme, belum lagi ada kendala teknis di sepeda yang baru disadari saat berjalan di medan tertentu. Pace peloton ideal, namun ada insiden kecil yang menyebabkan salah satu dari mereka terjatuh, namun tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Support dari teman-teman 21 Hanoman juga sangat rapi dan sigap mengatasi segala masalah teknis maupun non teknis.
Di Kedung Ombo medan rolling dengan pemandangan indah yang sayang untuk dilewatkan mata memandang tidak dinikmati oleh 21 Srikandi yang tengah konsentrasi dalam mengendarai sepeda Polygon Cleo 2.0 dan pannier Boggie, beberapa sudah terlihat akan drop namun dengan sigap tim support menjaga dengan memberikan sedikit bantuan dorongan. Setelah melalui tanjakan (rolling) panjang tim 21 Srikandi berhenti sejenak untuk mengumpulkan kembali bentuk barisan sambil berkesempatan mengumpulkan tenaga kembali.
Waktu tempuh meleset dari perkiraan, namun hal tersebut dapat dimaklumi karena frekuensi berhenti yang cukup banyak, baik untuk cek tekanan darah, istirahat sholat dan makan sudah biasa di hari touring pertama. 154 Km akhirnya terlewati dengan waktu tempuh 7 jam 26 menit dan kecepatan rata-rata 20.7 Kpj, memberikan sebuah pengalaman baru bagi para peserta yang baru pertama kali menempuh jarak 100 km lebih. Srikandi disambut di Gedung Wanita Sasana Krida pada pukul 20:00 WIB dengan diikuti rombongan sepeda yang mengular.
Menuju Demak, ke-21 Srikandi di semangati oleh anak-anak sekolah yang menyambut di pinggir jalan. Ke-21 Srikandi tambah bersemangat dan terpacu untuk menempuh perjalanan ini. Kondisi touring yang sebenar-benarnya baru dirasakan mereka saat melewati jalanan rusak, cuaca panas, dan hantaman angin di tengah sawah.
Seperti Pelatih Marta Murfeni katakan bahwa etape pertama adalah etape yang paling berat, karena ada perasaan campur aduk antara demam panggung dengan antusiasme, belum lagi ada kendala teknis di sepeda yang baru disadari saat berjalan di medan tertentu. Pace peloton ideal, namun ada insiden kecil yang menyebabkan salah satu dari mereka terjatuh, namun tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Support dari teman-teman 21 Hanoman juga sangat rapi dan sigap mengatasi segala masalah teknis maupun non teknis.
Di Kedung Ombo medan rolling dengan pemandangan indah yang sayang untuk dilewatkan mata memandang tidak dinikmati oleh 21 Srikandi yang tengah konsentrasi dalam mengendarai sepeda Polygon Cleo 2.0 dan pannier Boggie, beberapa sudah terlihat akan drop namun dengan sigap tim support menjaga dengan memberikan sedikit bantuan dorongan. Setelah melalui tanjakan (rolling) panjang tim 21 Srikandi berhenti sejenak untuk mengumpulkan kembali bentuk barisan sambil berkesempatan mengumpulkan tenaga kembali.
Waktu tempuh meleset dari perkiraan, namun hal tersebut dapat dimaklumi karena frekuensi berhenti yang cukup banyak, baik untuk cek tekanan darah, istirahat sholat dan makan sudah biasa di hari touring pertama. 154 Km akhirnya terlewati dengan waktu tempuh 7 jam 26 menit dan kecepatan rata-rata 20.7 Kpj, memberikan sebuah pengalaman baru bagi para peserta yang baru pertama kali menempuh jarak 100 km lebih. Srikandi disambut di Gedung Wanita Sasana Krida pada pukul 20:00 WIB dengan diikuti rombongan sepeda yang mengular.
No comments:
Post a Comment